Perilaku konsumen
Perilaku
konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan
pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan
jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan serta interaksi dinamisalnya antara
pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian disekitar kita dimana manusia
melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.
Menurut para ahli : Menurut John C. Mowen dan Michael
Minor mendefinisikan perilaku konsumen sebagai studi tentang unit pembelian
(buying unit) dan proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi
berbagai produk,jasa dan pengalaman serta ide-ide. Menurut Lamb, Hair dan
Mc.Daniel menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses seorang pelanggan
dalam membuat keputusan untuk membeli, menggunakan serta mengkonsumsi
barang-barang dan jasa yang dibeli, juga termasuk faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian dan penggunaan produk. Menurut Engel,
Blackwell dan Miniard, menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan
jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini.
Swastha dan Handoko mendifinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan individu
yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang dan
jasa ekonomisalnya, termasuk kegiatan pengambilan keputusan. Schifman dan Kanuk
mengatakan studi ini meliputi; apa yang dibeli, mengapa ia membelinya, dan
berapa sering ia membelinya. Perilaku konsumen dapat diartikan dari semua
definisi diatas sebagai studi tentang proses pengambilan keputusan oleh
konsumen dalam memilih, membeli,memakai serta memanfaatkan produk,jasa,gagasan,
atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat konsumen.
Terdapat dua
elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu:
(1) proses
pengambilan keputusan,
(2) dan jasa ekonomis (Swastha, 1990).
Roda analisis konsumen
Roda analisis konsumen adalah kerangka kerja yang
digunakan pemasar untuk meneliti, menganalisis, dan memahami perilaku konsumen
agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik. Roda analisis
konsumen terdiri dari tiga elemen: afeksi dan kognisi, lingkungan, dan
perilaku. Pendekatan dalam meneliti perilaku konsumen,yaitu : Pendekatan
interpretif Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal
yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus
group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen
dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
Pendekatan tradisional Yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi
kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.Pendekatan ini
bertujuan mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan
pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei
untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang
konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan
sosial terhadap perilaku konsumen. Sains pemasaran Yang didasari pada teori dan
metode dari ilmu ekonomi dan statistika.Pendekatan ini dilakukan dengan
mengembangkan dan menguji coba model matmatika berdasarkan hierarki kebutuhan
manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing
terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate
analysis. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu :
Konsumen adalah raja Memiliki kemampuan penuh untuk menyaring semua upaya untuk
mempengaruhi, dengan hasil bahwa semua yang dilakukan oleh perusahaan harus
disesuaikan dengan motivasi dan perilaku konsumen. Motivasi dan perilaku
konsumen dapat dipahami melalui penelitian Hal-hal yang berkaitan dengan
motivasi dan perilaku dapat diketahui melalui penelitian, sehingga penelitian
ini dipakai sebagai acuan dalam membuat program pemasaran, perencanaan
periklanan, perencanaan promosi sehingga hal-hal yang terjadi pada masa yang
akan datang dapat diprediksi.
Kerangka analisis perilaku konsumen Secara sederhana
variabel-variabel perilaku konsumen dapat dibagi kedalam 3 bagian yaitu :
1. Faktor-2 ekstern yang terdiri dari kebudayaan,
kelas sosial, kelompok sosial dan referensi, dan keluarga.
2. Faktor-2 intern/individu yang terdiri dari
motivasi, persepsi, kepribadian dan konsep diri, belajar dan sikap individu.
3. proses pengambilan keputusan yang terdiri dari 5
tahap yi; menganalisa keinginan dan kebutuhan, pencarian informasi, penilaian
dan pemilihan alternatif, keputusan untuk membeli, dan perilaku sesudah
pembelian.
Teori-teori
perilaku konsumen
1. TEORI EKONOMI MIKRO
Teori ekonomi
mikro ini dikembangkan oleh beberapa ahli diantaranya Adam Smith yang
mengembangkan suatu doktrin pertumbuhan ekonomi yang didasakan atas prinsip
bahwa manusia dalam segala tindakanya didorong oleh kepentinganya sendiri.
Jeremy Bentham mengemukakan bahwa manusia adalah makluk yang mempertimbangkan
untung rugi dalam segala tindakanya.
2. TEORI PSIKOLOGIS.
Teori psikologi mendasarkan diri pada faktor-faktor
psikologis individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan.
Perilaku manusia sangat komplek karena proses mental tidak dapat diamati secara
langsung Model-model perilaku konsumen Model adalah penyederhanaan dari suatu
kenyataan. Variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen yang sangan
komplek, untuk itu dibutuhkan penyederhanaan. Penyederhanaan dilakukan dengan
hanya memasukkan variabel-variabel dalam kenyataan yang menarik atau dapat
ditangkap oleh pembuat model. Dengan membuat model akan diperoleh manfaat
sebagai berikut :
1. membantu mengembangkan teori yang mengarahkan
penelitian perilu konsumen.
2. sbg bahan dasar untuk mempelajari pengetahuan yang
terus berkembang tentang perilaku konsumen.
Beberapa
model-model perilaku konsumen antara lain:
(1) Model
Howard-Sheth Model ini berisi empat elemen pokok, yaitu:
1. input (ransangan/stimuli) Merupakan
dorongan (stimuli) yg ada dlm lingkungan konsumen terdiri dari dorongan
komersial dari pemasar dan dorongan sosial. Dorongan komersial adalah dororngan
signifikaatif yang berupa merek dan stimuli simbolik yang berhubungan dengan
kegiatan periklanan perusahaan. Dorongan sosial adalah komunikasi dari mulut
kemulut yang terjadi dalam keluarga, kelas sosial, dan kelompok referensi, yang
merupakan input yang sangat efektif untuk sebuah keputusan pembelian.
2. Susunan
hipotesis (hypothetical construk) Susuanan hipotesis adalah proses intern
konsumen yg menggambarkan proses hubungan antara input dan output pembelian.
Susunan hipotesis ini berdasarkan sejumlah teori belajar dan teori kesadaran.
Susuan hipotesis terdiri dari dua bagaian: a. susunan pengamatan (perceptual
contruct) terdiri dari perhatian yg dipengaruhi oleh kedwiartian yg mendorong
(stimulus ambiquity) dan sikap, bias pengamatan dan penyelidikan konsumen. b.
Susunan balajar (learning construct) yg terdiri dari motif,pemahaman merek,
criteria pemilihan, maksud /tujuan untuk membeli, keyakinan dan kepuasan
3. Output
(respon variables) Model Howard-Sheth menghasilkan output yang berupa keputusan
untuk membeli. Tujuan adl kecenderungan konsumen unt membeli merek yg paling
disukai. Sikap mrp penilai konsumen ttg kemampuan merek memuaskan kebutuhan.
Pemahaman merek adl sejumlah informasi yg dimiliki konsumen tnt suatu produk
tnt. Perhatian adl tanggapan thd informasi yg masuk. Apa yang dikemukanakan
oleh Howard-Sheth hampir serupa dengan dengan model AIDA (attention, interest,
desire, dan action) dalam iklanan.
4.
Variable-variabel exsogen (exogenous variables) Variabel-variabel eksogen turut
mempengaruhi perilaku konsumen meskipun pengaruhnya tidak begitu besar.
Variabel-variabel eksogen dalam model ini adalah: - pentingnya pembelian -
sifat kepribadian status keuangan batas waktu (mendesak tidaknya) - faktor
sosial dan organisasi - kelas sosial – kebudayaan
(2) Model Engel, Kollat dan Blackwell Model
ini menggambarkan dengan jelas bagaimana seseorang melakukan pembelian, mulai
timbulnya kebutuhan sampai akhir pembelian yaitu penilaian setelah pembelian.
Model ini didasarkan pada proses pengambilan keputusan konsumen.
Tahap dasar dari proses pembelian menurut
model ini adalah:
(1) motivasi,
(2) pengamatan,
(3) proses
belajar. Kemudian diteruskan dengan pengaruh dari kepribadian, sikap dan
perubahan sikap bekerja bersama pengaruh aspek sosial dan kebudayaan setelah
itu samapailah pada tahap proses pengambilakan keputusan konsumen. Enggel,
Kollat dan Black Well mengatakan bahwa mempelajari perilaku konsumen adalah
hampir sama dengan mempelajari perilaku manusia.
(3) Model
Andarieasen Model Andarieasen dibangun dari konsepsi-konseosi tentang formasi
sikap dan perubahannya dalam psikologi sosial. Kunci perubahan sikap
ditetntukan oleh berbagai macam jenis informasi. Model ini menjelaskan seluruh
proses dari rangsangan-rangsangan sampai dengan hasilnya yang berupa perilaku,
semua itu terkandung dalam siklus pemrosesan informasi yg terdiri empat tahap
yaitu: input berupa rangsangan (stimuli), pengamatan (perception) dan
penyaringan, perubahan-perubahan sifat, serta macam hasil yang mungkin terjadi.
Referensi :
Kincaid, Judith. 2003. Customer Relationship Management: Getting it Right.
Prentice-Hall, Inc. Page 298. Olson, Jerry and Paul Peter. 2008. Consumer
Behavior & Marketing Strategy, 7th edition. New York: McGraw Hill.
Thank's Infonya Bray .. !!!
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id